Pertemuan Rutin Dewan Guru dan Pengasuh YPP Tanwirul Qulub: Tingkatkan Mutu Pendidikan dan Peran Dakwah di Era Media Sosial
PPTQ
NEWS
– Dewan guru dan jajaran pengasuh YPP Tanwirul Qulub kembali menggelar
pertemuan rutin pada Minggu, 02 November 2025 bertempat di Kantor YPP Tanwirul
Qulub. Acara berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, dipimpin
langsung oleh Pengasuh YPP Tanwirul Qulub, Kiai Muhammad Ali Manshur. Pertemuan
ini menjadi forum evaluasi, penguatan visi lembaga, dan pengarahan strategis
bagi seluruh pendidik dalam menghadapi tantangan pendidikan pesantren di era
modern.
![]() |
| Pengasuh YPP Tanwirul Qulub bersama dengan Kepala SMPS IT Tanwirul Qulub dan Kepala SMKS IT Tanwirul Qulub |
Dalam
sambutannya, Kiai M. Ali Manshur menyampaikan pesan penuh makna yang menegaskan
pentingnya peningkatan kualitas dan komitmen para pendidik. Beliau menekankan
bahwa capaian yang sudah diraih pesantren selama ini bukanlah alasan untuk
merasa puas.
“Kita
tidak boleh cukup dengan prestasi, apa yang kita capai hari ini harus menjadi
cambuk untuk memperbaiki kekurangan kita. Janganlah berbangga diri dan cepat
puas,” tegas beliau.
Lebih
lanjut, Kiai M. Ali Manshur mengingatkan bahwa prestasi yang diraih oleh
pesantren adalah amanah dan sekaligus tantangan. Guru dan pengasuh harus
menjadikannya motivasi untuk terus melakukan evaluasi, memperbaiki mutu
pendidikan, meningkatkan kedisiplinan, dan menjaga akhlak serta karakter santri
yang menjadi ciri khas pesantren.
Pesantren Menjadi Sorotan Publik: Tantangan Era Media Sosial
Beliau
juga menyoroti kondisi terkini dunia pendidikan pesantren yang semakin menjadi
perhatian publik, terutama di media sosial. Isu, stigma, dan pemberitaan
mengenai pesantren mudah menyebar dan kerap dijadikan bahan perbincangan, baik
yang bersifat positif maupun negatif.
“Hari
ini pesantren tantangannya sangat berat. Menjadi perbincangan di media sosial,”
ujar beliau.
Menurutnya,
era digital menuntut pesantren tidak hanya hadir sebagai lembaga pendidikan
tradisional, tetapi juga harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman. Para guru dan pengasuh perlu memahami dinamika media sosial agar dapat
menjaga marwah pesantren dan menjawab isu-isu yang muncul dengan bijak.
Pesantren
Harus Memiliki Nilai Lebih untuk Menjadi Pengimbang Arus Negatif
Kiai
M. Ali Manshur kemudian menegaskan bahwa pesantren harus memiliki nilai lebih
dibandingkan lembaga umum lainnya, terutama dalam hal pendidikan akhlak,
spiritualitas, dan keteladanan.
“Pesantren
seyognyanya memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga umum. Jadi
niatkan dakwah untuk mengimbangi hal-hal negatif yang ada di media sosial,”
pesannya.
Beliau
mendorong agar seluruh guru tidak hanya fokus dalam pembelajaran formal, tetapi
juga memperkuat peran dakwah, baik melalui keteladanan maupun pemanfaatan media
sosial sebagai sarana syiar yang positif. Konten dakwah edukatif, motivasi
islami, dan pembiasaan karakter dinilai penting untuk menjadi penyeimbang maraknya
konten negatif yang beredar.
Komitmen
Bersama untuk Perbaikan dan Kemajuan Pesantren
Pertemuan
ini menghasilkan kesepahaman bahwa seluruh elemen pesantren harus
berkolaborasi, menjaga integritas lembaga, dan menjadikan pendidikan karakter
sebagai prioritas utama. Para guru juga diajak untuk meningkatkan kompetensi
dan profesionalisme, baik dalam metode pengajaran maupun pendekatan kepada
santri.
Harapanya
arahan pengasuh dapat segera diimplementasikan dalam program dan aktivitas
harian sebagai langkah nyata perbaikan.
Dengan
semangat evaluasi, inovasi, dan sinergi, YPP Tanwirul Qulub berkomitmen terus
menjadi lembaga pendidikan pesantren yang unggul, adaptif terhadap zaman, namun
tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.
Oleh : Tim Media PPTQ


